Korupsi merupakan masalah yang sama tuanya dengan peradaban manusia. Jejak korupsi juga merata di hampir seluruh penjuru dunia.
Indeks persepsi korupsi 2017 dari 180 negara ini dirilis pada Kamis (22/2/2018). Transparency International menyimpulkan belum ada banyak perkembangan dari negara-negara ini untuk mengakhiri korupsi.
"Indeks persepsi korupsi tahun ini memperlihatkan bahwa mayoritas negara hanya membuat sedikit perkembangan atau justru tidak ada perkembangan sama sekali dalam mengakhiri korupsi. Sementara itu, analisis memperlihatkan jurnalis dan aktivis di negara-negara korup mempertaruhkan nyawa setiap hari untuk berani bersuara," demikian bunyi pemaparan Transparency International di situsnya.
Lalu, di mana posisi Indonesia? Indonesia ada di peringkat ke-96 dengan nilai 37. Selain Indonesia, ada Brasil, Kolombia, Panama, Peru, Thailand, dan Zambia di peringkat dan nilai yang sama.
Indeks persepsi korupsi Indonesia dari 2016 ke 2017 sama, yaitu 37, tapi peringkatnya turun. Pada 2016, Indonesia berada di peringkat ke-90.
Lantas mengapa saya memberi judul "Negeriku?Korupsi akan abadi" ?. Judul tersebut bukanlah doa supaya korupsi abadi dinegeri ini,tetapi judul tersebut adalah sebuah kesimpulan yang muncul atas dasar kejahatan korupsi yang terjadi selama ini di Indonesia. Bukan tanpa usaha yang dilakukan neegeri ini untuk memberantas korupsi,segala daya telah dilakukan,namun ada satu hal yang menarik bagi saya,apakah itu?Hukuman Mati bagi korupsi.
Mungkin hukuman mati terkesan seram atau sadis,tetapi itulah yang "mungkin" akan menjadi rancun yang akan membunuh tikus berdasi di Indonesia.
Apalah hukuman saat ini masih kurang berat? jika kita berkaca melihat hukuman yang diterima para koruptor di Indonesia rasanya hukuman yang ada sekarang masih kurang memberi efek jerah.
Lalu mungkinkan Hukuman mati diterapkan di Indonesia?
Jika pertanyaan tersebut diberikan kepada saya,maka dengan lantang saya akan menjawab "sangat perlu".
Namu jika pertanyaan tersebut kita berikan kepada "OKNUM" yang ada dipemerintahan maka saya yakin mereka tidak akan setuju,alasannya? seribu alasan bisa mereka lontarkan.
Lalu mengapa mereka tidak setuju hukuman mati diterapkan di Indoesia?
jawabannya simpel!
"Tidak mungkin mereka membuat undang-undang untuk membunuh dirinya sendiri".
itulah mengapa saya beri judul "negeriku?Korupsi akan abadi"
Indeks persepsi korupsi 2017 dari 180 negara ini dirilis pada Kamis (22/2/2018). Transparency International menyimpulkan belum ada banyak perkembangan dari negara-negara ini untuk mengakhiri korupsi.
"Indeks persepsi korupsi tahun ini memperlihatkan bahwa mayoritas negara hanya membuat sedikit perkembangan atau justru tidak ada perkembangan sama sekali dalam mengakhiri korupsi. Sementara itu, analisis memperlihatkan jurnalis dan aktivis di negara-negara korup mempertaruhkan nyawa setiap hari untuk berani bersuara," demikian bunyi pemaparan Transparency International di situsnya.
Lalu, di mana posisi Indonesia? Indonesia ada di peringkat ke-96 dengan nilai 37. Selain Indonesia, ada Brasil, Kolombia, Panama, Peru, Thailand, dan Zambia di peringkat dan nilai yang sama.
Indeks persepsi korupsi Indonesia dari 2016 ke 2017 sama, yaitu 37, tapi peringkatnya turun. Pada 2016, Indonesia berada di peringkat ke-90.
Lantas mengapa saya memberi judul "Negeriku?Korupsi akan abadi" ?. Judul tersebut bukanlah doa supaya korupsi abadi dinegeri ini,tetapi judul tersebut adalah sebuah kesimpulan yang muncul atas dasar kejahatan korupsi yang terjadi selama ini di Indonesia. Bukan tanpa usaha yang dilakukan neegeri ini untuk memberantas korupsi,segala daya telah dilakukan,namun ada satu hal yang menarik bagi saya,apakah itu?Hukuman Mati bagi korupsi.
Mungkin hukuman mati terkesan seram atau sadis,tetapi itulah yang "mungkin" akan menjadi rancun yang akan membunuh tikus berdasi di Indonesia.
Apalah hukuman saat ini masih kurang berat? jika kita berkaca melihat hukuman yang diterima para koruptor di Indonesia rasanya hukuman yang ada sekarang masih kurang memberi efek jerah.
Lalu mungkinkan Hukuman mati diterapkan di Indonesia?
Jika pertanyaan tersebut diberikan kepada saya,maka dengan lantang saya akan menjawab "sangat perlu".
Namu jika pertanyaan tersebut kita berikan kepada "OKNUM" yang ada dipemerintahan maka saya yakin mereka tidak akan setuju,alasannya? seribu alasan bisa mereka lontarkan.
Lalu mengapa mereka tidak setuju hukuman mati diterapkan di Indoesia?
jawabannya simpel!
"Tidak mungkin mereka membuat undang-undang untuk membunuh dirinya sendiri".
itulah mengapa saya beri judul "negeriku?Korupsi akan abadi"
Komentar
Posting Komentar